Krisis Laut China Selatan:Tiongkok Peringatkan Militer AS hingga Tingkatkan Risiko Perang

Ilustrasi Tentara Tiongkok dengan kapal induknya & kapal perang milik Amerika Kolase Facebook Via Asia Times dan AFP
Sebuah lembaga penelitian Tiongkok dikabarkan akan menerbitkan laporan terkait aktivitas militer Amerika Serikat (AS) pada Selasa 23 Juni 2020, hari ini.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Express, AS dianggap melanggar wilayah sengketa di Laut China Selatan.

Menurut media Global Times milik pemerintah Tiongkok, laporan tersebut dikeluarkan China's National Institute for South China Sea Studies, meliputi kebijakan keamanan AS, kehadiran militer, dan penyebarannya.

Laporan itu seolah-olah menjadi 'peringatan' atas konflik perang dingin yang selama ini terjadi di antara Tiongkok dan AS.

Berdasarkan laporan Global Times, AS dinilai berkali-kali melintasi teritotial perairan Tiongkok di Kepulauan Xisha (Paracel) dan Nansha (Spratly).

AS juga dianggap memicu peperangan karena banyak menggelar operasi militer di wilayah Laut China Selatan dan merentas batas Selat Taiwan.

Padahal, wilayah-wilayah tersebut selama ini belum diakui secara internasional dimiliki oleh Tiongkok.

Semua negara Asia Tenggara menolak klaim sepihak Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Hal ini membuat AS dan Tiongkok semakin menegang dan saling memamerkan kekuatan militer untuk menguasai perairan dan kepulauan di Laut China Selatan.

Bulan lalu, Angkatan Udara dan Laut AS menggelar latihan di sana menggunakan tiga kapal selam,

Latihan disertai sejumlah kapal perang dan pesawat terbang yang sudah lama berpatroli di Laut Filipina.

Aksi tersebut merupakan tanggapan terhadap pelecehan yang dilakukanoleh Tiongkok untuk pengerukan sumber daya di perairan itu.

Kembali ke Bulan April 2020, tiga kapal perang AS bergabung dengan kapal Royal Australian Navy HMAS Parramatta.

Mereka berlayar bersama untuk mendemonstrasikan komitmen menjaga perairan tetap terbuka.

"Keberadaan kapal-kapal perang pesisir yang menyebar dan berotasi bisa membalikkan keadaan," kata Laksamana Muda Fred Kacher, komandan salah satu regu pelaut.

Ia mencontohkan dengan operasi kapal-kapal AS di dekat Capella Barat, Malaysia yang dilanggar oleh Tiongkok beberapa waktu lalu.

"Tak ada sinyal yang lebih baik untuk menunjukkan dukungan kami untuk kebebasan dan keterbukaan perairan Indo-Pasifik selain upaya positif dan gigih dari Angkatan Laut AS di wilayah ini," tegasnya.

Di sisi lain, Tiongkok juga terus menampilkan latihan-latihan militer dari Angkatan Laut RRT untuk menunjukkan mereka tidak akan takut pada AS.

Bahkan, Tiongkok dikabarkan Kyodo News sedang mempersiapkan bunker di pulau-pulau kecil di Laut China Selatan untuk menghadapi kemungkinan serangan udara ketika Perang Dunia Ketiga benar-benar terjadi.

Editor: Mahbub Ridhoo Maulaa

Sumber: Express

Belum ada Komentar untuk "Krisis Laut China Selatan:Tiongkok Peringatkan Militer AS hingga Tingkatkan Risiko Perang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel