Wahai Lelaki: Ada Tiga Hal Yang Harus Diminyaki !!
Senin, Agustus 3
Tambah Komentar
‘RAMBUT
adalah mahkota’, ungkapan ini tidak hanya berlaku bagi kaum wanita
saja. Kaum pria juga cenderung lebih memperhatikan penampilan, terutama
soal gaya rambut. Trend gaya rambut di Indonesia belakangan mulai
bergeser dan kembali ke era-era yang pernah populer di zamannya. Sebagai
kota budaya, tentu saja Yogyakarta yang nyaris tak pernah ketinggalan
dari maraknya keberadaan trend trend tersebut.
Untuk merayakan
peluncurannya, pertengahan Juni lalu digelar launching yang dimeriahkan
oleh band-band Rockabilly di Yogyakarta. Mereka yang membakar suasana
malam di Jl Baciro Yogyakarta tersebut adalah Ancaman Kota, Bloody
Hollow, Rebel Of Law, El Milky Racer, Desperados, dan Kiki & The
Klan. Pada malam tersebut Greasy Hand Co menyediakan cermin besar,
sisir, dan segala macam pomade untuk dicoba secara gratis, jika ada yang
membeli tersedia diskon 10 %.
“Pomade dan tatanan rambut bukan tampilan atau style semata, melainkan menjadi sebuah identitas individu yang akan menumbuhkan rasa percaya diri, dan memberi motivasi yang positif,” ujar Lulut Wahyudi aka Lulut Retro selaku direktur Greasy Hand Co.
Mulai sekarang, wahai lelaki, rajin-rajinlah bermain dengan minyak, karena dalam tradisi Greaser, Teddy Boys dan khazanah Rockabilly ada tiga hal yang harus diminyaki: Rambut Kalian, Kendaraan Kalian, dan Perempuan Kalian ! ! !
Satu di antara
pelengkap untuk memaksimalkan gaya rambut adalah pomade. Produk ini
sebenarnya sudah sangat klasik, dan populer di era 1950-an, karenanya
terkesan hanya dari golongan orang tua saja yang mengenakannya. Kini,
popularitas pomade mulai bangkit kembali di berbagai komunitas dan
subkultur anak muda, sebut saja penggemar motor dan mobil klasik,
penyuka olahraga ekstrim, penggemar musik rockabilly, dan sebagainya.
![]() |
Gene & Eddie |
Pomade merupakan
material mengandung minyak dan lapisan lilin yang membuat tatanan rambut
terlihat lebih rapi, licin dan mengkilat. Sejak abad 19 pomade menjadi
alat untuk mendukung tatanan rambut dan penampilan yang bersifat khusus,
hingga akhirnya berkembang menjadi trend dan budaya yang lekat dengan
gaya hidup yang bersifat kegemaran seperti musik, motor, hot rod ,
sepeda dan sebagainya.
Sepanjang sejarahnya,
era pomade mengalami pasang surut karena hadirnya beragam konsep
tatanan rambut, dan hadirnya pelumas rambut dengan berbagai jenis
plilihan antara lain; spray, gel, cream dan sebagainya. Namun pomade
dengan ciri khasnya mampu menjawab tantangan jaman, bahkan kehadirannya
menjadi ciri khas penampilan seseorang.
Karena semakin
populernya pemakaian pomade di kalangan anak muda, dan ingin
memperkenalkan dan memasyarakatkan trend penggunaan pomade ini, beberapa
pegiat subkultur di Yogyakarta menjadi distributor berbagai brand
pomade legendaris yang cukup langka di Indonesia. Greasy Hand Co.
(GHCo.) memang mencoba menghadirkan trend yang sudah melegenda, namun
kurang pernah digarap dengan baik oleh pelaku-pelaku bisnis fesyen di
Indonesia.
“Trend itu kami
hadirkan untuk menjadi acuan baru bagi masyarakat penggila fesyen dan
lifestyle, pecinta hobby serta masyarakat pada umumnya,” ujar Hidayat
Prio Wibowo pelaku bisnis Greasy Hand Co.
Greasy Hand Co adalah
perusahaan importir Authentic & Rare Goods, yaitu barang-barang
original yang unik, dan melegenda namun cukup langka ditemukan di pasar
Indonesia. Greasy Hand Co mendatangkan produk-produk pomade yang sudah
punya nama, dan melegenda , bahkan di antaranya terdapat beberapa brand
yang sudah berumur lebih dari 90 tahun.
Beberapa brand yang
tersedia di antaranya pomade yang pernah digunakan oleh para publik
figur, serta artist terkenal dari beberapa era seperti, Elvis Presley
(Black & White), James Dean, Johnny Cash (SGB), George Clooney,
Leonardo de Caprio, hingga Justin Timberlake (Murray’s). Apakah
perbedaan pomade dengan produk sejenis lainnya?
![]() |
Elvis |
![]() |
Cash |
![]() |
James Dean |
![]() |
Gene Vincent |
![]() |
Eddie Cochran |
Pomade adalah produk
‘hair style’ yang cenderung digunakan kaum pria, dan sudah dikenal sejak
tahun 1900an. Pomade ada yang berbahan dasar minyak (petrolatum),
minyak kelapa, lanolin, wax, dan parfum atau fragrance. Pomade digunakan
untuk membuat rambut lebih bersinar sambil mempertahankan
kelenturannya. Pomade akan memberikan tampilan licin, lebat, basah
mengkilat alami, dan merupakan pilihan terbaik untuk gaya ramping dan
terawat.
Dari sekian banyak
merk pomade yang beredar di pasaran, GHCo sengaja mengkhususkan
mendatangkan brand-brand yang masuk dalam kategori High Rating pomade
dari Amerika Serikat antara lain; Murray’s (1925), Suavecito, Imperial
dax (1954), Sweet Georgia Brown (1930), Royal Crown (1934), Black &
White (1922), Blue Magic (1950), Schmiere (1950), dan Cock Grease.
Dari segi fesyen,
pomade tidak bisa lepas dari beragam tatanan rambut yang mengarah kepada
lifestyle yang bersifat khusus di antaranya,Pompadour, Quiff, dan Duck
Ass. Tatanan rambut Pompadour mengacu kepada gaya rambut Madame de
Pompadour (1721-1764), permasuri Raja Louis XV. Konsep dasar tatanan
pompadeur adalah rambut disisir ke atas dari wajah dan jambul meninggi
di atas dahi, dan kadang-kadang disisir ke atas di sekitar sisi dan
belakang. Artis yang menganut gaya pompadour adalah raja rock n roll
Elvis presley.
Lalu Quiff adalah
gaya rambut yang menggabungkan gaya era tahun 1950 pompadour, 50-anflat
top, dan terkadang mohawk. Quiif berasal dari kosa kata Perancis
"Coiffe" yang bisa berarti gaya rambut. Trend rambut quiff dikenal di
Inggris sebagai 'Teddy Boy', subkultur ini populer di Eropa pada awal
tahun 1980, dan hingga sekarang masih menjadi trend.
Sedangkan Duck- Ass,
yang terkadang disebut juga dengan gaya Ducktails (Ekor bebek). Tatanan
rambut Duck –Ass ini berminyak menumpuk tinggi di atas dan disisir ke
belakang di sisi untuk membentuk punggung atau belahan di bagian
belakang. Seorang tukang cukur dari Philadelphia bernama Joe Cirello
mengklaim telah menemukan gaya rambut ini pada tahun 1940.
Pomade dan tatanan
rambut berkembang menjadi sebuah budaya kustom yang akhirnya diikuti
oleh semua lapisan masyarakat. Gaya rambut tak hanya menjadi tampilan
semata melainkan terkadang menjadi identitas individu terkait dengan
profesi , kegemaran dan bahkan menjadi sugesti psikologis yang memberi
motivasi lebih.
![]() |
Johnny Depp (Cry Baby) |
![]() |
John Travolta (Grease) |
“Pomade dan tatanan rambut bukan tampilan atau style semata, melainkan menjadi sebuah identitas individu yang akan menumbuhkan rasa percaya diri, dan memberi motivasi yang positif,” ujar Lulut Wahyudi aka Lulut Retro selaku direktur Greasy Hand Co.
Mulai sekarang, wahai lelaki, rajin-rajinlah bermain dengan minyak, karena dalam tradisi Greaser, Teddy Boys dan khazanah Rockabilly ada tiga hal yang harus diminyaki: Rambut Kalian, Kendaraan Kalian, dan Perempuan Kalian ! ! !
Source : kikipea.com
Belum ada Komentar untuk "Wahai Lelaki: Ada Tiga Hal Yang Harus Diminyaki !!"
Posting Komentar